Tulisan
ini adalah bahan renungan untuk kita semua agar kita bisa membuat perbandingan
atas apa yg telah seorang Al-Baghdadi berikan untuk kaum muslimin Irak dan Syam
serta apa yg telah seorang Erdogan berikan untuk kaum muslimin Turki dan
Syam.!?
Jawabannya
adalah Al-Baghdadi telah datang ke Syam dan mengusir kaum muslimin disana, ia
juga membunuh mereka, menghalalkan darah para pejuang di sana, serta merampas
harta benda mereka. Sedangkan disaat yg sama, Erdogan membuka negerinya sebagai
tempat berlindung jutaan pengungsi Suriah, ia sangat memuliakan kaum muslimin
Syam dan mendukung perjuangan revolusi mereka.
Untuk
kepentingan revolusi Suriah, Turki telah membuka daratan negeri mereka,
jalanan, udara bahkan lautnya untuk menolong bangsa Suriah yg tertindas.
Sedangkan Al-Baghdadi, ia dan tentaranya telah memutus jalur suplai kebutuhan
dan amunisi bagi Mujahidin, dan mencuri serta merampas harta benda mereka
dengan semena-mena.
Turki
telah menolong para mujahidin yg terluka dengan mengobati mereka. Sedangkan
Al-Baghdadi, ia dan Jama’ahnya telah mengeksekusi para mujahidin yg terluka
(baik yg tidak memerangi mereka dan terlebih yg memerangi mereka), serta
membunuh siapapun yg coba menolong para mujahidin yg terluka.
Al-Baghdadi
telah mengeksploitasi Irak sebagai pasar perdagangan manusia. Sedangkan Turki
memberantas segala tindak kejahatan yg menyangkut perdagangan manusia.
Jama’ah
Al-Baghdadi telah menghancurkan infrastruktur dan fasilitas publik di Irak dan
Syam. Sedangkan Pemerintah Erdogan bekerja siang dan malam untuk melayani dan
menyediakan tempat tinggal yg nyaman bagi rakyatnya.
Jama’ah
Al-Baghdadi telah menghancurkan berbagai istana dan bangunan bersejarah di Irak
bahkan mereka juga menghancurkan peninggalan-peninggalan para Sahabat
radhiyallahu anhum ketika mereka membawa masuk Islam ke bumi Irak. Sedangkan
Turki terus membangun berbagai fasilitas megah bagi kaum muslimin, dan mereka
terus mencari peninggalan sajarah Khilafah Utsmaniyah yg telah dihilangkan oleh
rezim terdahulu. Erdogan telah membawa Turki menjadi ibukota baru bagi
peradaban dan khazanah keilmuan kaum muslimin dunia.
Jama’ah
Al-Baghdadi telah membunuh para ilmuan sunni dan para ahli di Irak, padahal
jumlah mereka semakin langka akibat dibantai oleh kaum Rafidhah, dan kini
mereka dibantai oleh Daulah. Sedangkan Erdogan mengucurkan dana yg sangat besar
untuk memfasilitasi para ilmuan dan para ahli di Turki.
Jama’ah
Al-Baghdadi telah merampas gandum dari penduduk Syam kemudian mereka jual
kepada para penadah liar dan pedagang Rafidhah di Irak bahkan pemerintah Maliki
ikut membeli dari mereka. Sedangkan Turki terus memasok bantuan ke dalam Suriah
dari semenjak awal revolusi.
Jama’ah
Al-Baghdadi telah menjatuhkan vonis kafir atas kaum muslimin Syam dengan
tuduhan bahwa mereka adalah shahawat, dan terus menggusur mereka sedikit demi
sedikit dari rumah mereka sendiri. Sedangkan Erdogan telah mengamankan area
udara beberapa wilayah di Suriah yg dekat dengan perbatasan negerinya agar
pesawat tempur rezim Nushairiyah tidak bisa mendekat dan mengebom kaum muslimin
disana.
Pemerintah
Turki telah sangat aktif menyuplai makanan dan bantuan kepada penduduk Suriah
yg tetap bertahan di rumah-rumah mereka. Sedangkan Al-Baghdadi juga sangat
aktif mengirim ranjau dan bom bunuh diri kepada kaum muslimin Syam dan menyulut
perang disana.
Apa
yg telah Erdogan dan Turki persembahkan berupa program-program bantuan sosial
dan pelayanan kepada umat dan dunia Islam adalah pukulan dan tamparan keras
bagi Amerika dan Barat. Sedangkan apa yg telah Al-Baghdadi dan Jama’ahnya
persembahkan untuk Islam adalah bantuan dan layanan untuk Amerika.
Pemerintahan
Turki telah membela dan menolong kaum muslimin Palestina di Gaza. Sedangkan
Jama’ah Al-Baghdadi telah membantai kaum muslimin Palestina di Kamp Yarmouk,
dan bahkan meledakkan pos-pos penjagaan mujahidin Al-Qassam yg mana Zionis
Israel saja tidak bisa melakukan itu.
Apa
yg telah Erdogan lakukan untuk bangsa Palestina adalah tamparan bagi Zionis
Israel. Sedangkan apa yang telah Al-Baghdadi lakukan untuk bangsa Palestina
adalah bantuan dan pelayanan bagi kepentingan Zionis Israel, yaitu dengan
memecah fokus umat dari memerangi mereka karena disibukkan dengan
kejahatan-kejahatan Jama’ah Al-Baghdadi (Daulah Islamiyah - ISIS/IS).
Setiap
kali Jama’ah Al-Baghdadi masuk ke suatu negeri, maka hilanglah rasa aman dan
ketentraman disana, dan teror-pun menyebar. Sedangkan Pemerintah Turki telah
berhasil memberikan keamanan bagi penduduk negerinya dan menjamin keamanan bagi
kaum muslimin yg datang kesana.
Al-Baghdadi
telah membunuh “seorang” pilot Jordania Muadz Al-Kasasbeh, yg menyebabkan
“banyak sakali” anggotanya terbunuh akibat aksi balasan Jordania, dan saudari
kita Sajidah juga ikut di eksekusi dalam tahanan pemerintah Jordan. Sedangkan
Erdogan telah menunjukkan kepeduliannya atas keselamatan rakyatnya, Erdogan
telah berhasil membebaskan warganya yang ditawan oleh Jama’ah Daulah walaupun
harus bernegosiasi dengan mereka.
Pengadilan
Turki memang tidak berhukum dengan syariat Allah, akan tetapi mereka tidak
berlaku dhalim dengan putusan mereka. Sedangkan Al-Baghdadi yg menyeru kepada
hukum syariat, ia dan produk hukumnya ternyata sama saja dengan produk hukum
rezim Bashar Assad, bahkan lebih dahsyat sebagaimana yg telah dunia saksikan.
Pemerintah
Turki tidak membunuh dan mengeksekusi serta merta semua yg menyelisihi mereka,
padahal mereka mengakui bahwa pemerintahan mereka tidak berhukum dengan hukum
syariat. Sedangkan produk hukum rezim Al-Baghdadi, maka tidak ada bedanya
antara mereka dengan rezim As-Sisi di Mesir.
Pemerintah
Turki telah menerima dan memberikan suaka politik bagi setiap kaum muslimin yg
terdhalimi dan mencari perlindungan di Turki, seperti ribuan kaum muslimin
Turkistan (Xinjiang, China), ribuan kaum muslimin Irak, serta jutaan kaum muslimin
Syam dan lainya. Turki tidak pernah mendeportasi mereka, bahkan mereka hidup
aman dan difasilitasi disana, padahal Turki tidak pernah mendeklarasikan diri
sebagai Khilafah atau Daulah Islam.!
Jama’ah
Al-Baghdadi menyeru siang dan malam agar kaum muslimin meninggalkan
negeri-negeri tempat tinggal mereka saat ini karena semua negeri itu adalah
negeri kafir, dan berhijrah menuju wilayah seluas beberapa ratus ribu kilo
meter yg berada dalam kekuasaan dhalim mereka. Suatu wilayah dimana Al-Baghdadi
memaksa sebagian kelompok manusia untuk menetap disana dan mengusir sebagian
kelompok yg lain.
Pemerintah
Turki telah berusaha keras menjaga stabilitas keamanan dan kemakmuran
negerinya. Sedangkan Jama’ah Al-Baghdadi sangat bersikeras dengan strategi-strategi
penuh permusuhan dan tidak mempedulikan maslahat umat di Irak dan Syam dengan
membunuh tawanan-tawanan musuh yg mereka tahan. Tujuan dari semua itu adalah
untuk merusak revolusi bangsa Suriah dan jihad Umat Islam memerangi rezim
Dzalim berserta sekutunya. Sedangkan di sisi yg lain, Erdogan terang-terangan
membantu dan menyatakan dukungannya terhadap revolusi Suriah untuk menjatuhkan
rezim A’lawy kafir yg merusak.
Seandainya
kita ingin memaparkan detail perbandingan antara Daulah Al-Baghdadi yg
mengklaim berhukum syariat dengan Pemerintah Turki era Erdogan ini, akan
membutuhkan lembaran tebal dan catatan yg sangat panjang. Rangkuman yg
diberikan disini dirasa telah mencukupi sebagai bahan perbandingan bagi para
pembaca.
Sekali
lagi di tulisan ini ingin tekankan, hendaknya apa yg disampaikan dalam tulisan
ini tidak disalah-artikan oleh pembaca. Catatan dalam tulisan ini hanyalah
perbandingan dari dua Daulah dengan apa yg telah mereka persembahkan untuk
umat.
Akhir
kata..
Kita
selalu berdoa kepada Allah; semoga Allah memberikan kita semua hidayah sehingga
kita dan anak cucu kita kelak menegakkan syariat Allah, dan semoga Allah
mengarahkan kita untuk menolong agama Allah, dan mendidik serta memahami dan
mengamalkan arti kebenaran dengan sebenarnya, dan mengampuni
kesalahan-kesalahan umat yg mengganti syariat Allah dengan hukum selainnya.
Kita
juga memohon pada Allah; semoga Allah menolong siapapun yg berbuat untuk Islam
dan berusaha melayani umat manusia, dan semoga Allah mengembalikan kemuliaan
umat islam ini dengan penerapan hukum syariat Allah yg Maha Penyayang, dan
semoga Allah menghancurkan musuh Islam dan umat manusia di dunia ini.
Sungguh
merupakan kewajiban atas kita untuk selalu berjuang dengan menulis dan
berdakwah untuk membongkar kedhaliman, memurnikan tauhid, menyeru manusia
kembali pada syariat Allah, menyeru kepada yg ma’ruf dan melarang pada yg
munkar, mendakwahkan manusia pada akhlak yg bail dan benar, menjauhkan manusia
dari paham takfiri, dan menghilangkan permusuhan dan perpecahan diantara umat
Islam dan umat manusia secara keseluruhan.
Hendaknya
kita selalu menjadikan Alquran dan Sunnah serta Sirah Rasulullah sebagai acuan
dakwah kita, dengan meneladani metode Rasulullah SAW dalam bermuamalah dan
membalas budi orang-orang non-Islam yg membantu dakwah, dan cara Rasulullah SAW
berhubungan dengan non-Islam, serta kisah kaum muslimin yg hijrah dan tinggal
di negeri Habasyah. Melalui sirah-sirah seperti inilah kita mengkaji hukum Fiqh
untuk bersiyasah yg syar’i.
Sebab
menangnya Dien ini adalah buah dari kesabaran dan ketakwaan yg mana telah Allah
perintahkan kedua perkara ini semenjak awal risalah. Hal ini menjadi dalil atas
kewajiban menolong agama bagi orang-orang yg lemah, yg tidak mampu membela Dien
dengan tangan atau lisannya, maka hendaknya ia membela Islam dengan hatinya.
Hal ini juga menunjukkan bolehnya kaum muslimin menjalin perjanjian dengan
orang-orang non-Islam dalam rangka menegakkan agama Allah dengan kekuasan yg
mereka miliki. Diatas pijakan inilah kaum muslimin beramal bersama Rasulullah
SAW, dan pada era para Khalifah yg lurus, dan hingga akhir zaman kelak.
aaaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar