Kamis, 05 November 2015

Perbandingan Ergodan dengan Baghdadi



Tulisan ini adalah bahan renungan untuk kita semua agar kita bisa membuat perbandingan atas apa yg telah seorang Al-Baghdadi berikan untuk kaum muslimin Irak dan Syam serta apa yg telah seorang Erdogan berikan untuk kaum muslimin Turki dan Syam.!?

Jawabannya adalah Al-Baghdadi telah datang ke Syam dan mengusir kaum muslimin disana, ia juga membunuh mereka, menghalalkan darah para pejuang di sana, serta merampas harta benda mereka. Sedangkan disaat yg sama, Erdogan membuka negerinya sebagai tempat berlindung jutaan pengungsi Suriah, ia sangat memuliakan kaum muslimin Syam dan mendukung perjuangan revolusi mereka.

Untuk kepentingan revolusi Suriah, Turki telah membuka daratan negeri mereka, jalanan, udara bahkan lautnya untuk menolong bangsa Suriah yg tertindas. Sedangkan Al-Baghdadi, ia dan tentaranya telah memutus jalur suplai kebutuhan dan amunisi bagi Mujahidin, dan mencuri serta merampas harta benda mereka dengan semena-mena.

Turki telah menolong para mujahidin yg terluka dengan mengobati mereka. Sedangkan Al-Baghdadi, ia dan Jama’ahnya telah mengeksekusi para mujahidin yg terluka (baik yg tidak memerangi mereka dan terlebih yg memerangi mereka), serta membunuh siapapun yg coba menolong para mujahidin yg terluka.

Al-Baghdadi telah mengeksploitasi Irak sebagai pasar perdagangan manusia. Sedangkan Turki memberantas segala tindak kejahatan yg menyangkut perdagangan manusia.

Jama’ah Al-Baghdadi telah menghancurkan infrastruktur dan fasilitas publik di Irak dan Syam. Sedangkan Pemerintah Erdogan bekerja siang dan malam untuk melayani dan menyediakan tempat tinggal yg nyaman bagi rakyatnya.

Jama’ah Al-Baghdadi telah menghancurkan berbagai istana dan bangunan bersejarah di Irak bahkan mereka juga menghancurkan peninggalan-peninggalan para Sahabat radhiyallahu anhum ketika mereka membawa masuk Islam ke bumi Irak. Sedangkan Turki terus membangun berbagai fasilitas megah bagi kaum muslimin, dan mereka terus mencari peninggalan sajarah Khilafah Utsmaniyah yg telah dihilangkan oleh rezim terdahulu. Erdogan telah membawa Turki menjadi ibukota baru bagi peradaban dan khazanah keilmuan kaum muslimin dunia.

Jama’ah Al-Baghdadi telah membunuh para ilmuan sunni dan para ahli di Irak, padahal jumlah mereka semakin langka akibat dibantai oleh kaum Rafidhah, dan kini mereka dibantai oleh Daulah. Sedangkan Erdogan mengucurkan dana yg sangat besar untuk memfasilitasi para ilmuan dan para ahli di Turki.

Jama’ah Al-Baghdadi telah merampas gandum dari penduduk Syam kemudian mereka jual kepada para penadah liar dan pedagang Rafidhah di Irak bahkan pemerintah Maliki ikut membeli dari mereka. Sedangkan Turki terus memasok bantuan ke dalam Suriah dari semenjak awal revolusi.

Jama’ah Al-Baghdadi telah menjatuhkan vonis kafir atas kaum muslimin Syam dengan tuduhan bahwa mereka adalah shahawat, dan terus menggusur mereka sedikit demi sedikit dari rumah mereka sendiri. Sedangkan Erdogan telah mengamankan area udara beberapa wilayah di Suriah yg dekat dengan perbatasan negerinya agar pesawat tempur rezim Nushairiyah tidak bisa mendekat dan mengebom kaum muslimin disana.

Pemerintah Turki telah sangat aktif menyuplai makanan dan bantuan kepada penduduk Suriah yg tetap bertahan di rumah-rumah mereka. Sedangkan Al-Baghdadi juga sangat aktif mengirim ranjau dan bom bunuh diri kepada kaum muslimin Syam dan menyulut perang disana.

Apa yg telah Erdogan dan Turki persembahkan berupa program-program bantuan sosial dan pelayanan kepada umat dan dunia Islam adalah pukulan dan tamparan keras bagi Amerika dan Barat. Sedangkan apa yg telah Al-Baghdadi dan Jama’ahnya persembahkan untuk Islam adalah bantuan dan layanan untuk Amerika.

Pemerintahan Turki telah membela dan menolong kaum muslimin Palestina di Gaza. Sedangkan Jama’ah Al-Baghdadi telah membantai kaum muslimin Palestina di Kamp Yarmouk, dan bahkan meledakkan pos-pos penjagaan mujahidin Al-Qassam yg mana Zionis Israel saja tidak bisa melakukan itu.

Apa yg telah Erdogan lakukan untuk bangsa Palestina adalah tamparan bagi Zionis Israel. Sedangkan apa yang telah Al-Baghdadi lakukan untuk bangsa Palestina adalah bantuan dan pelayanan bagi kepentingan Zionis Israel, yaitu dengan memecah fokus umat dari memerangi mereka karena disibukkan dengan kejahatan-kejahatan Jama’ah Al-Baghdadi (Daulah Islamiyah - ISIS/IS).

Setiap kali Jama’ah Al-Baghdadi masuk ke suatu negeri, maka hilanglah rasa aman dan ketentraman disana, dan teror-pun menyebar. Sedangkan Pemerintah Turki telah berhasil memberikan keamanan bagi penduduk negerinya dan menjamin keamanan bagi kaum muslimin yg datang kesana.

Al-Baghdadi telah membunuh “seorang” pilot Jordania Muadz Al-Kasasbeh, yg menyebabkan “banyak sakali” anggotanya terbunuh akibat aksi balasan Jordania, dan saudari kita Sajidah juga ikut di eksekusi dalam tahanan pemerintah Jordan. Sedangkan Erdogan telah menunjukkan kepeduliannya atas keselamatan rakyatnya, Erdogan telah berhasil membebaskan warganya yang ditawan oleh Jama’ah Daulah walaupun harus bernegosiasi dengan mereka.

Pengadilan Turki memang tidak berhukum dengan syariat Allah, akan tetapi mereka tidak berlaku dhalim dengan putusan mereka. Sedangkan Al-Baghdadi yg menyeru kepada hukum syariat, ia dan produk hukumnya ternyata sama saja dengan produk hukum rezim Bashar Assad, bahkan lebih dahsyat sebagaimana yg telah dunia saksikan.

Pemerintah Turki tidak membunuh dan mengeksekusi serta merta semua yg menyelisihi mereka, padahal mereka mengakui bahwa pemerintahan mereka tidak berhukum dengan hukum syariat. Sedangkan produk hukum rezim Al-Baghdadi, maka tidak ada bedanya antara mereka dengan rezim As-Sisi di Mesir.

Pemerintah Turki telah menerima dan memberikan suaka politik bagi setiap kaum muslimin yg terdhalimi dan mencari perlindungan di Turki, seperti ribuan kaum muslimin Turkistan (Xinjiang, China), ribuan kaum muslimin Irak, serta jutaan kaum muslimin Syam dan lainya. Turki tidak pernah mendeportasi mereka, bahkan mereka hidup aman dan difasilitasi disana, padahal Turki tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai Khilafah atau Daulah Islam.!

Jama’ah Al-Baghdadi menyeru siang dan malam agar kaum muslimin meninggalkan negeri-negeri tempat tinggal mereka saat ini karena semua negeri itu adalah negeri kafir, dan berhijrah menuju wilayah seluas beberapa ratus ribu kilo meter yg berada dalam kekuasaan dhalim mereka. Suatu wilayah dimana Al-Baghdadi memaksa sebagian kelompok manusia untuk menetap disana dan mengusir sebagian kelompok yg lain.

Pemerintah Turki telah berusaha keras menjaga stabilitas keamanan dan kemakmuran negerinya. Sedangkan Jama’ah Al-Baghdadi sangat bersikeras dengan strategi-strategi penuh permusuhan dan tidak mempedulikan maslahat umat di Irak dan Syam dengan membunuh tawanan-tawanan musuh yg mereka tahan. Tujuan dari semua itu adalah untuk merusak revolusi bangsa Suriah dan jihad Umat Islam memerangi rezim Dzalim berserta sekutunya. Sedangkan di sisi yg lain, Erdogan terang-terangan membantu dan menyatakan dukungannya terhadap revolusi Suriah untuk menjatuhkan rezim A’lawy kafir yg merusak.

Seandainya kita ingin memaparkan detail perbandingan antara Daulah Al-Baghdadi yg mengklaim berhukum syariat dengan Pemerintah Turki era Erdogan ini, akan membutuhkan lembaran tebal dan catatan yg sangat panjang. Rangkuman yg diberikan disini dirasa telah mencukupi sebagai bahan perbandingan bagi para pembaca.

Sekali lagi di tulisan ini ingin tekankan, hendaknya apa yg disampaikan dalam tulisan ini tidak disalah-artikan oleh pembaca. Catatan dalam tulisan ini hanyalah perbandingan dari dua Daulah dengan apa yg telah mereka persembahkan untuk umat.

Akhir kata..

Kita selalu berdoa kepada Allah; semoga Allah memberikan kita semua hidayah sehingga kita dan anak cucu kita kelak menegakkan syariat Allah, dan semoga Allah mengarahkan kita untuk menolong agama Allah, dan mendidik serta memahami dan mengamalkan arti kebenaran dengan sebenarnya, dan mengampuni kesalahan-kesalahan umat yg mengganti syariat Allah dengan hukum selainnya.

Kita juga memohon pada Allah; semoga Allah menolong siapapun yg berbuat untuk Islam dan berusaha melayani umat manusia, dan semoga Allah mengembalikan kemuliaan umat islam ini dengan penerapan hukum syariat Allah yg Maha Penyayang, dan semoga Allah menghancurkan musuh Islam dan umat manusia di dunia ini.

Sungguh merupakan kewajiban atas kita untuk selalu berjuang dengan menulis dan berdakwah untuk membongkar kedhaliman, memurnikan tauhid, menyeru manusia kembali pada syariat Allah, menyeru kepada yg ma’ruf dan melarang pada yg munkar, mendakwahkan manusia pada akhlak yg bail dan benar, menjauhkan manusia dari paham takfiri, dan menghilangkan permusuhan dan perpecahan diantara umat Islam dan umat manusia secara keseluruhan.

Hendaknya kita selalu menjadikan Alquran dan Sunnah serta Sirah Rasulullah sebagai acuan dakwah kita, dengan meneladani metode Rasulullah SAW dalam bermuamalah dan membalas budi orang-orang non-Islam yg membantu dakwah, dan cara Rasulullah SAW berhubungan dengan non-Islam, serta kisah kaum muslimin yg hijrah dan tinggal di negeri Habasyah. Melalui sirah-sirah seperti inilah kita mengkaji hukum Fiqh untuk bersiyasah yg syar’i.

Sebab menangnya Dien ini adalah buah dari kesabaran dan ketakwaan yg mana telah Allah perintahkan kedua perkara ini semenjak awal risalah. Hal ini menjadi dalil atas kewajiban menolong agama bagi orang-orang yg lemah, yg tidak mampu membela Dien dengan tangan atau lisannya, maka hendaknya ia membela Islam dengan hatinya. Hal ini juga menunjukkan bolehnya kaum muslimin menjalin perjanjian dengan orang-orang non-Islam dalam rangka menegakkan agama Allah dengan kekuasan yg mereka miliki. Diatas pijakan inilah kaum muslimin beramal bersama Rasulullah SAW, dan pada era para Khalifah yg lurus, dan hingga akhir zaman kelak.

aaaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar